Maknacinta semakin dipertegas dalam puisi "Lagu Penggalan Kisah" yang tertanggal Ampenan, 26 Februari 2015. Kendati demikian, penulis menyebutkan bahwa buku kumpulan puisi itu menyebutkan bagaimana pengalaman masa kecilnya. Ada pula beberapa puisi yang menarik untuk diresapi, yakni, "Sepucuk Surat dan Kisah Masa Kecil" dan "Seputih Tulang".
Karakteristikkarya sastra angkatan 2000-an yang mencakup semua genre, di antaranya: 1) Menggunakan kata-kata maupun frase yang bermakna konotatif. 2) Banyak menyindir keadaan sekitar baik sosial, budaya, politik, atau lingkungan. 3) Revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan kecenderungan ke puisi kongkret yang di sebut antromofisme.
ØAngkatan '20-an atau Angkatan Balai Pustaka. Disebut Angkatan Dua Puluhan karna novel yang pertama kali terbit adalah novel KUMPULAN PUISI ANGKATAN 45. Mei 21, 2017 KUMPULAN PUISI ANGKATAN 45 Aku (Chairil Anwar) Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari
Penulisdan karya sastra Angkatan 50-60-an. Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada akhir dekade 80-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah
Angkatanini disebut juga Angkatan 20-an. Biografi Sastrawan Angkatan Pujangga Baru Angkatan Balai Pustaka. Amir Hamzah (1911-1946) Lihat Biografi » Angkatan Balai Pustaka. Armijn Pane (1908-1970) Lihat Biografi » Angkatan Balai Pustaka. Asrul Sani (1926-2003) Lihat Biografi » Angkatan Balai Pustaka. Hans Bague Jassin (1917-2000)
sebagaipuisi angkatan `66. Ia Kekuasaan pada kumpulan puisi Tirani karya Penelitian menyimpulkan bahwa sejak dimasukkannya pesan¬tren ke dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Halitu nyata bila diperhatikan sikap puisinya berjudul Kredo Puisi yang ditulis di Bandung tanggal 30 Maret 1973 dan dimuat di majalah Horison bulan Desember 1974. Angkatan 70 an. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dami N. Toda dalam kertas kerjanya "Peta-Peta Perpuisian Indonesia 1970-an dalam Sketsa" yang diajukan dalam diskusi
CKRy. Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama - Here's Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama collected from all over the world, in one place. The data about Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama turns out to be....contoh puisi angkatan 20 beserta pengarangnya contoh syair dan nama , riset, contoh, puisi, angkatan, 20, beserta, pengarangnya, contoh, syair, dan, nama, LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama ➡️ These are the results of people's searches on the internet, maybe it matches what you need Conclusion From Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama - A collection of text Contoh Puisi Angkatan 20 Beserta Pengarangnya Contoh Syair Dan Nama from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
Posts filed under angkatan sastra’ Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20 Pada paruh pertama abad ke-20, Hindia Belanda mengalami perubahan politik yang cukup ekstrem, ditandai dengan pergeresan bentuk perjuangan kemerdekaan yang mulai meninggalkan bentuk-bentuk revolusi fisik. Perjuangan bangsa bergerak ke bentuk perjuangan intelektual. Perjuangan tersebut didukung dengan semakin banyaknya rakyat pribumi yang mengenyam pendidikan, bebas buta huruf, dan membuka mata terhadap pergaulan dunia. Perkembangan sastra pada dekade ini tampak mengalami kemajuan pesat, meninggalkan genre sastra lama yang didominasi pantun dan gurindam, cenderung istana sentris dan patriarkhi. Seiring dengan perkembangan tersebut, tak bisa dihindari bahwa ruang baru kesusastraan menyisakan lorong hitam-gelap tempat menjamurnya karya–karya tulis yang rendah nilai estetika. Karya–karya tersebut, misalnya, adalah tulisan-tulisan cabul, pornografi, dan tulisan yang dinilai memiliki misi politis. Angkatan 20 berawal dari sebuah lembaga kebudayaan milik pemerintah kolonial Belanda, bernama Volkslectuur, atau Balai Pustaka. Kelahirannya menjadi gairah baru bagi para sastrawan yang kemudian membentuk periode sastra tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia, dengan ciri yang khas, dan disebut Angkatan 20 atau Angkatan Balai Pustaka. Pada era ini, banyak prosa dalam bentuk roman, novel, cerita pendek dan drama, yang diterbitkan dan menggeser kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat. Karya–karya tersebut diterbitkan dalam bahasa Melayu-Tinggi, Jawa dan Sunda, serta sejumlah kecil dalam bahasa Bali, Batak, dan Madura. Sastrawan yang menonjol karya–karyanya dari angkatan ini adalah Nur Sutan Iskandar, sehingga mendapat julukan “Raja Angkatan Balai Pustaka.” Di samping itu, dominasi sastrawan yang berasal dari Minangkabau dan sebagian Sumatra memberi ciri yang unik pada karya sastra Angkatan 20. Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20 Berikut ini adalah beberapa karya Angkatan 20 berikut penulisnya, disusun berdasarkan tahun terbit Azab dan Sengsara Merari Siregar, 1920Siti Nurbaya Marah Roesli, 1922Tanah Air Muhammad Yamin, 1922Tak Disangka Tulis Sutan Sati, 1923La Hami Marah Roesli, 1924Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan Nur Sutan Iskandar, 1923Cinta yang Membawa Maut Nur Sutan Iskandar, 1926Darah Muda Djamaluddin Adinegoro, 1927Pertemuan Abas Soetan Pamoentjak 1927Salah Asuhan Abdul Muis, 1928Asmara Jaya Djamaluddin Adinegoro, 1928Sengsara Membawa Nikmat Tulis Sutan Sati, 1928Indonesia, Tumpah Darahku Muhammad Yamin, 1928Salah Pilih Nur Sutan Iskandar, 1928Binasa Kerna Gadis Priangan Merari Siregar, 1931Karena Mertua Nur Sutan Iskandar, 1932Tak Tahu Membalas Guna Tulis Sutan Sati, 1932Memutuskan Pertalian Tulis Sutan Sati, 1932Menebus Dosa Aman Datuk Madjoindo, 1932Tuba Dibalas dengan Susu Nur Sutan Iskandar, 1933Pertemuan Jodoh Abdul Muis, 1933Si Cebol Rindukan Bulan Aman Datuk Madjoindo, 1934Ken Arok dan Ken Dedes Muhammad Yamin, 1934Katak Hendak Menjadi Lembu Nur Sutan Iskandar, 1935Sampaikan Salamku Kepadanya Aman Datuk Madjoindo, 1935 Dan masih banyak lagi karya lainnya. Di antara karya tersebut, agaknya Siti Nurbaya dan Sengsara Membawa Nikmat menempati ruang tersendiri bagi kalangan pecinta sastra hingga saat sekarang. Kedua novel roman tersebut sempat diangkat ke layar televisi. Dikutip dari April 5, 2011 at 849 pm Angkatan 1980 – 1990an Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum. Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie. Nh. Dini Nurhayati Dini adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel–novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur. Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel–novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya–karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya. Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya–karya yang lebih berat. Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini. [sunting] Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980 – 1990an Ahmadun Yosi Herfanda Ladang Hijau 1980 Sajak Penari 1990 Sebelum Tertawa Dilarang 1997 Fragmen-fragmen Kekalahan 1997 Sembahyang Rumputan 1997 Mangunwijaya Burung-burung Manyar 1981 Darman Moenir Bako 1983 Dendang 1988 Budi Darma Olenka 1983 Rafilus 1988 Sindhunata Anak Bajang Menggiring Angin 1984 Arswendo Atmowiloto Canting 1986 Hilman Hariwijaya Lupus – 28 novel 1986-2007 Lupus Kecil – 13 novel 1989-2003 Olga Sepatu Roda 1992 Lupus ABG – 11 novel 1995-2005 Dorothea Rosa Herliany Nyanyian Gaduh 1987 Matahari yang Mengalir 1990 Kepompong Sunyi 1993 Nikah Ilalang 1995 Mimpi Gugur Daun Zaitun 1999 Gustaf Rizal Segi Empat Patah Sisi 1990 Segi Tiga Lepas Kaki 1991 Ben 1992 Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta 1999 Remy Sylado Ca Bau Kan 1999 Kerudung Merah Kirmizi 2002 Afrizal Malna Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 1987 Yang Berdiam Dalam Mikropon 1990 Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir 1991 Dinamika Budaya dan Politik 1991 Arsitektur Hujan 1995 Pistol Perdamaian 1996 Kalung dari Teman 1998 April 5, 2011 at 845 pm Angkatan 1980 – 1990an Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum. Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie. Nh. Dini Nurhayati Dini adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel–novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur. Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel–novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya–karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya. Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya–karya yang lebih berat. Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini. [sunting] Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980 – 1990an Ahmadun Yosi Herfanda Ladang Hijau 1980 Sajak Penari 1990 Sebelum Tertawa Dilarang 1997 Fragmen-fragmen Kekalahan 1997 Sembahyang Rumputan 1997 Mangunwijaya Burung-burung Manyar 1981 Darman Moenir Bako 1983 Dendang 1988 Budi Darma Olenka 1983 Rafilus 1988 Sindhunata Anak Bajang Menggiring Angin 1984 Arswendo Atmowiloto Canting 1986 Hilman Hariwijaya Lupus – 28 novel 1986-2007 Lupus Kecil – 13 novel 1989-2003 Olga Sepatu Roda 1992 Lupus ABG – 11 novel 1995-2005 Dorothea Rosa Herliany Nyanyian Gaduh 1987 Matahari yang Mengalir 1990 Kepompong Sunyi 1993 Nikah Ilalang 1995 Mimpi Gugur Daun Zaitun 1999 Gustaf Rizal Segi Empat Patah Sisi 1990 Segi Tiga Lepas Kaki 1991 Ben 1992 Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta 1999 Remy Sylado Ca Bau Kan 1999 Kerudung Merah Kirmizi 2002 Afrizal Malna Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 1987 Yang Berdiam Dalam Mikropon 1990 Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir 1991 Dinamika Budaya dan Politik 1991 Arsitektur Hujan 1995 Pistol Perdamaian 1996 Kalung dari Teman 1998 April 5, 2011 at 845 pm Angkatan 1966 – 1970-an Angkatan ini ditandai dengan terbitnya Horison majalah sastra pimpinan Mochtar Lubis.[3] Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra dengan munculnya karya sastra beraliran surealistik, arus kesadaran, arketip, dan absurd. Penerbit Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya–karya sastra pada masa ini. Sastrawan pada angkatan 1950-an yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah Motinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo dan termasuk paus sastra Indonesia, Jassin. Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain Umar Kayam, Ikranegara, Leon Agusta, Arifin C. Noer, Darmanto Jatman, Arief Budiman, Goenawan Mohamad, Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail, dan banyak lagi yang lainnya. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1966 Taufik Ismail Malu Aku Jadi Orang Indonesia Tirani dan Benteng Buku Tamu Musim Perjuangan Sajak Ladang Jagung Kenalkan Saya Hewan Puisi-puisi Langit Sutardji Calzoum Bachri O Amuk Kapak Abdul Hadi WM Meditasi 1976 Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur 1975 Tergantung Pada Angin 1977 Sapardi Djoko Damono Dukamu Abadi 1969 Mata Pisau 1974 Goenawan Mohamad Parikesit 1969 Interlude 1971 Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang 1972 Seks, Sastra, dan Kita 1980 Umar Kayam Seribu Kunang-kunang di Manhattan Sri Sumarah dan Bawuk Lebaran di Karet Pada Suatu Saat di Bandar Sangging Kelir Tanpa Batas Para Priyayi Jalan Menikung Danarto Godlob Adam Makrifat Berhala Nasjah Djamin Hilanglah si Anak Hilang 1963 Gairah untuk Hidup dan untuk Mati 1968 Putu Wijaya Bila Malam Bertambah Malam 1971 Telegram 1973 Stasiun 1977 Pabrik Gres Bom Djamil Suherman Perjalanan ke Akhirat 1962 Manifestasi 1963 Titis Basino Dia, Hotel, Surat Keputusan 1963 Lesbian 1976 Bukan Rumahku 1976 Pelabuhan Hati 1978 Pelabuhan Hati 1978 Leon Agusta Monumen Safari 1966 Catatan Putih 1975 Di Bawah Bayangan Sang Kekasih 1978 Hukla 1979 Iwan Simatupang Ziarah 1968 Kering 1972 Merahnya Merah 1968 Keong 1975 RT Nol/RW Nol Tegak Lurus Dengan Langit Salmoen Masa Bergolak 1968 Parakitri Tahi Simbolon Ibu 1969 Chairul Harun Warisan 1979 Kuntowijoyo Khotbah di Atas Bukit 1976 M. Balfas Lingkaran-lingkaran Retak 1978 Mahbub Djunaidi Dari Hari ke Hari 1975 Wildan Yatim Pergolakan 1974 Harijadi S. Hartowardojo Perjanjian dengan Maut 1976 Ismail Marahimin Dan Perang Pun Usai 1979 Wisran Hadi Empat Orang Melayu Jalan Lurus April 5, 2011 at 843 pm Angkatan 1950 – 1960-an Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan Jassin. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya, Sastra. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat Lekra yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1950 – 1960-an Pramoedya Ananta Toer Kranji dan Bekasi Jatuh 1947 Bukan Pasar Malam 1951 Di Tepi Kali Bekasi 1951 Keluarga Gerilya 1951 Mereka yang Dilumpuhkan 1951 Perburuan 1950 Cerita dari Blora 1952 Gadis Pantai 1965 Nh. Dini Dua Dunia 1950 Hati jang Damai 1960 Sitor Situmorang Dalam Sadjak 1950 Djalan Mutiara kumpulan tiga sandiwara 1954 Pertempuran dan Saldju di Paris 1956 Surat Kertas Hidjau kumpulan sadjak 1953 Wadjah Tak Bernama kumpulan sadjak 1955 Mochtar Lubis Tak Ada Esok 1950 Jalan Tak Ada Ujung 1952 Tanah Gersang 1964 Si Djamal 1964 Marius Ramis Dayoh Putra Budiman 1951 Pahlawan Minahasa 1957 Ajip Rosidi Tahun-tahun Kematian 1955 Ditengah Keluarga 1956 Sebuah Rumah Buat Hari Tua 1957 Cari Muatan 1959 Pertemuan Kembali 1961 Ali Akbar Navis Robohnya Surau Kami – 8 cerita pendek pilihan 1955 Bianglala – kumpulan cerita pendek 1963 Hujan Panas 1964 Kemarau 1967 Toto Sudarto Bachtiar Etsa sajak-sajak 1956 Suara – kumpulan sajak 1950-1955 1958 Ramadhan Priangan si Jelita 1956 Rendra Balada Orang-orang Tercinta 1957 Empat Kumpulan Sajak 1961 Ia Sudah Bertualang 1963 Subagio Sastrowardojo Simphoni 1957 Nugroho Notosusanto Hujan Kepagian 1958 Rasa Sajangé 1961 Tiga Kota 1959 Trisnojuwono Angin Laut 1958 Dimedan Perang 1962 Laki-laki dan Mesiu 1951 Toha Mochtar Pulang 1958 Gugurnya Komandan Gerilya 1962 Daerah Tak Bertuan 1963 Purnawan Tjondronagaro Mendarat Kembali 1962 Bokor Hutasuhut Datang Malam 1963 April 5, 2011 at 841 pm Angkatan 1945 Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan Angkatan ’45. Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik-idealistik. Karya-karya sastra pada angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti halnya puisi–puisi Chairil Anwar. Sastrawan angkatan ’45 memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan angkatan ’45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Selain Tiga Manguak Takdir, pada periode ini cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma dan Atheis dianggap sebagai karya pembaharuan prosa Indonesia. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1945 Chairil Anwar Kerikil Tajam 1949 Deru Campur Debu 1949 Asrul Sani, bersama Rivai Apin dan Chairil Anwar Tiga Menguak Takdir 1950 Idrus Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma 1948 Aki 1949 Perempuan dan Kebangsaan Achdiat K. Mihardja Atheis 1949 Trisno Sumardjo Katahati dan Perbuatan 1952 Utuy Tatang Sontani Suling drama 1948 Tambera 1949 Awal dan Mira – drama satu babak 1962 Suman Hs. Kasih Ta’ Terlarai 1961 Mentjari Pentjuri Anak Perawan 1957 Pertjobaan Setia 1940 April 5, 2011 at 840 pm angkatan 20 Pujangga Lama Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian utara muncul karya-karya penting berbahasa Melayu, terutama karya-karya keagamaan. Hamzah Fansuri adalah yang pertama di antara penulis-penulis utama angkatan Pujangga Lama. Dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII muncul karya-karya klasik selanjutnya, yang paling terkemuka adalah karya-karya Syamsuddin Pasai dan Abdurrauf Singkil, serta Nuruddin ar-Raniri. Karya Sastra Pujangga Lama Hikayat Hikayat Abdullah Hikayat Aceh Hikayat Amir Hamzah Hikayat Andaken Penurat Hikayat Bayan Budiman Hikayat Djahidin Hikayat Hang Tuah Hikayat Iskandar Zulkarnain Hikayat Kadirun Hikayat Kalila dan Damina Hikayat Masydulhak Hikayat Pandawa Jaya Hikayat Pandja Tanderan Hikayat Putri Djohar Manikam Hikayat Sri Rama Hikayat Tjendera Hasan Tsahibul Hikayat Syair Syair Bidasari Syair Ken Tambuhan Syair Raja Mambang Jauhari Syair Raja Siak Kitab agama Syarab al-Asyiqin Minuman Para Pecinta oleh Hamzah Fansuri Asrar al-Arifin Rahasia-rahasia para Gnostik oleh Hamzah Fansuri Nur ad-Daqa’iq Cahaya pada kehalusan-kehalusan oleh Syamsuddin Pasai Bustan as-Salatin Taman raja-raja oleh Nuruddin ar-Raniri April 5, 2011 at 834 pm angkatan sastra 20 a. Angkatan Balai Pustaka Angkatan 20-an Ciri umum angkatan ini adalah tema berkisari tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, kasih tak sampai, dan kawin paksa, bahan ceritanya dari Minangkabau, bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bercorak aliran romantik sentimental. Tokohnya adalah Marah Rusli roman Siti Nurbaya, Merari Siregar roman Azab dan Sengsara, Nur Sutan Iskandar novel Apa dayaku Karena Aku Seorang Perempuan, Hamka roman Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tulis Sutan Sati novel Sengsara Membawa Nikmat, Hamidah novel Kehilangan Mestika, Abdul Muis roman Salah Asuhan, M Kasim kumpulan cerpen Teman Duduk b. Angkatan Pujangga Baru Angkatan 30-an Cirinya adalah 1 bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern, 2 temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya, 3 bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari 14 baris, 4 pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan ’80 Belanda, 5aliran yang dianut adalah romantik idealisme, dan 6 setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan. Tokohnya adalah STA Syhabana novel Layar Terkembang, roman Dian Tak Kunjung Padam, Amir Hamzah kumpulan puisi Nyanyi Sunyi, Buah Rindu, Setanggi Timur, Armin Pane novel Belenggu, Sanusi Pane drama Manusia Baru, M. Yamin drama Ken Arok dan Ken Dedes, Rustam Efendi drama Bebasari, Tatengkeng kumpulan puisi Rindu Dendam, Hamka roman Tenggelamnya Kapa nVan Der Wijck. c. Angkatan ’45 Ciri umumnya adalah bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas, prosanya bercorak realisme, puisinya bercorak ekspresionisme, tema dan setting yang menonjol adalah revolusi, lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa, dan jarang menghasilkan roman seperti angkatan sebelumnya. Tokohnya Chairil Anwar kumpulan puisi Deru Capur Debu, kumpulan puisi bersama Rivai Apin dan Asrul Sani Tiga Menguak Takdir, Achdiat Kartamiharja novel Atheis, Idrus novel Surabaya, Aki, Mochtar Lubis kumpulan drama Sedih dan Gembira, Pramduya Ananta Toer novel Keluarga Gerilya, Utuy Tatang Sontani novel sejarah Tambera d. Angkatan ’66 Ciri umumnya adalah tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik, menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa. Tokohnya adalah Rendra kumpulan puisi Blues untuk Bnie, kumpulan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta, Taufiq Ismail kumpulan puisi Tirani, kumpulan puisi Benteng, Dini novel Pada Sebuah Kapal, Navis novel Kemarau, Toha Mohtar novel Pulang, Mangunwijaya novel Burung-burung Manyar, Iwan Simatupang novel Ziarah, Mochtar Lubis novel Harimau-Harimau, Mariannge Katoppo novel Raumannen. April 5, 2011 at 705 pm
1. Angkatan balai pustaka angkatan 20-an Ciri umum - Tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, dan kawin paksa - Bahan ceritanya dari minangkabau - Bahasa dipakai bahasa melayu 2. Angkatan punjangga baru angkatan 30-an Ciri umum - Bahasa yang dipakai bahasa Indonesia - Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa tetapi mencakup masalah yang kompleks seperti emansipasi wanita, kehidupan, kaum intelek dan sebagainya. - Bentuk puisinya puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari italia yang terdiri dari 14 baris. Contoh Amir Hamzah Nyanyi Sunyi kumpulan puisi Buah Rindukumpulan puisi Setanggi Timurkumpulan puisi Tantengkeng Rindu Dendam kumpulan puisi 3. Angkatan 45 Ciri umum - Puisinya bercorak ekspresionisme - Bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas - Tema dan seting yang menonjol adalah revolusi - Lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa Contoh Chairil Anwar -Deru Campur Debu kumpulan puisi -Tiga Menguak Takdir kumpulan puisi bersama Apin dan Asrul Sani 4. angkatan 66 Ciri umum puisinya - Tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik - Menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa Contoh - Rendra Ballada Orang-orang Tercinta kumpulan puisi - Taufiq Ismail Tirani kumpulan puisi Benteng kumpulan puisi Keterangan Ekspresionisme Aliran seni melukiskan perasaan dan pengindraan batin yang timbul dari pengalaman – pengalaman diluar yang diterima tidak saja oleh pancaindra melainkan juga oleh jiwa seseorang. Emansipasi Pembebasan dari perbudakan. Macam macam Rima Rima Sempurna Rima sempurna ialah rima atau persamaan bunyi yang terdapat pada suku-suku akhir. Misalnya Da-tang Ga-gah de-ras ma-ri Pe-tang me-gah ke-ras la-ri Rima tak sempurna Rima tak sempurna ialah yang terdapat pada sebagian suku-suku akhir saja. Misalnya Da-ku ha-ti pu-lang le-pas La-lu ka-mi ter-bang br-bas Rima mutlak ialah rima yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak. Yaitu dua kata tersebut persis berbunyi Misalnya Senyum hatiku senyum Girang hatiku girang Di sini gunung di sana gunung Di sini bingung di sana bingung Rima terbuka ialah rima yang terdapat pada suku akhir terbuka, rima yang berakhir dengan suku kata terbuka, atau dengan vocal sama. Misalnya Ta-ri ba-ra ku-tu ka-la Pa-ri ta-ra bu-ku sen-ja Rima tertutup ialah rima yang terdapat pada suku kata tertutup atau suku mati, karena diakhiri oleh bunyi konsonan. Misalnya Ma-lam ge-tar hi-lang be-ras Ke-lam da-tar ter-bang pe-ras Rima alitrasi Rima alitrasi ialah rima yang terdapat pada bunyi awal kata-kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan. Misalnya Lalu lalang tak hentinya Letih lesu tak menentu Kelopak seperti ranting ketapang Kian kemari terantuk tersandung Rima asonansi ialah rima yang terdapat pada asonansi vocal tengah kata Misalnya Pu-an la-in pa-ut ga-un Tu-an ka-in da-un ka-um Rima disonansi ialah rima yang terdapat pada huruf-huruf mati atau konsonan pada beberapa kata. Misalnya Lekak lengkang kelap kolang Lekuk lengkung kelip kaling Rima awal Rima awal ialah rima yang terdapat pada awal baris pada bait puisi Misalnya Bukan beta bijak berperi, Pandai menggubah madahan syair, Bukan beta budak negeri, Musti menurut undangan mair. Rima tengah Rima tengah ialah rima yang terdapat di tengah bari pada bait puisi Misalnya Dari bintan ke Tanjung Kandis, Berlayar ditimang angin utara, Lagi berhadapan mulutnya manis, Batik belakang lain bicara. Rima akhir Rima akhir ialah rima yang terdapat di akhir baris pada bait puisi Misalnya Dari mana punai melayang Dari sawah turun ke padi Dari mana kasih sayang Dari mata turun ke hati Rima tegak Rima tegak ialah rima yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat secara menegak atau vertical. Misalnya Setelah didengar raja bestari Murka baginda tidak terperi Pedang dihunus baginda sendiri Permaisuri tua memegangkan diri Rima datar Rima datar ialah rima yang terdapat pada beris puisi yang dilihat secara mendatar atau secara horizontal. Misalnya Tertumbuk biduk terantuk duduk Kami menanti hari ke hari Terlukis di awing awan gemawan Rima sejajar Rima sejajar ialah rima yang terbentuk sebuah kata dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud. Misalnya Ke bukit sama mendakit Ke lurah sama menurun Terapung sama hanyut Terendah sama basah Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing Rima berpeluk Rima berpeluk ialah rima yang tersusun antara akhir larik pertama dengan larik keempat dan larik kedua dengan larik ketiga dalam sebuah bait ab/ba Misalnya Bersama sama bunga digubah Menjadi rangkaian halus pewangi Dan pulang kita bersuka hati Di kala surya terbenam merah Rima bersilang Rima bersilang ialah rima yang tersusun sama antara akhir larik pertama dnegan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat dalam sebuah bait ab/ab Misalnya Beri hamba sedekah, O, tuan Belum makan dari pagi Tolonglah patik, wahai tuan Seteguk air, sesuap nasi Rima rangkai Rima rangkai ialah rima yang tersusun sama pada akhir semua larik puisi. Disebut juga rima rata aa/aa Misalnya Meski dicari seluruh negeri Tidaklah sama parasnya putri Cantik majelis bijak bestari Menjadi suluh di dalam puri Rima kembar Rima kembar ialah rima yang tersusun sama pada akhir dua larik puisiaa/bb. Disebut juga rima berpasang. Misalnya Ketika aku mulai membujur Berbaringku di tempat tidur Bisikku Ya Allahul Kudus Berilah aku mimpi yang bagus Rima patah Rima patah ialah rima yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik puisi ab/bc, ac/bc, ab/cd, dan sebagainya Misalnya Sekali berasa jua aku rindu a Kutulis surat padanya b Tetapi sebelum kerjaku sudah c Aku telah diajak temanku pergi d
Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan . Balai pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan. Diajukan untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Contoh puisi balai pustaka angkatan 20 pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang . Kumpulan Logo Perguruan Tinggi Di Indonesia from Diajukan untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia. Contoh puisi balai pustaka angkatan 20 pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang . Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Balai pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta kontemporer. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Perbandingan karangan antara angkatan '20, '30, 45, 66, 70,. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan . La adalah satu dari tokoh penyair angkatan '45, disamping chairil anwar dan rivai apin. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan . Selain itu, ada juga jenis sastra berbentuk puisi yang berupa syair dan pantun. Puisi angkatan balai pustaka 1920 ± 1940 ditulis oleh darwin royanto dan shinta rossaline 12 humanities 2 © 2010 ka. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Kumpulan gambar tentang kumpulan puisi angkatan 20, klik untuk melihat koleksi gambar. Kumpulan puisi kerana manusia bukan kertas by ibnu din assingkiri . Buku yang memuat kumpulan puisi, baik dari seorang penyair atau beberapa . Kumpulan puisi angkatan 456066 kontemporer dan pujangga baru tugas. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Diajukan untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia. Perbandingan karangan antara angkatan '20, '30, 45, 66, 70,. Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta kontemporer. La adalah satu dari tokoh penyair angkatan '45, disamping chairil anwar dan rivai apin. Contoh puisi balai pustaka angkatan 20 pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang . Balai pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta kontemporer. Kumpulan Logo Perguruan Tinggi Di Indonesia from Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan . La adalah satu dari tokoh penyair angkatan '45, disamping chairil anwar dan rivai apin. Puisi angkatan balai pustaka 1920 ± 1940 ditulis oleh darwin royanto dan shinta rossaline 12 humanities 2 © 2010 ka. Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta kontemporer. Kumpulan gambar tentang kumpulan puisi angkatan 20, klik untuk melihat koleksi gambar. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Perbandingan karangan antara angkatan '20, '30, 45, 66, 70,. Kumpulan gambar tentang kumpulan puisi angkatan 20, klik untuk melihat koleksi gambar. Diajukan untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia. Buku yang memuat kumpulan puisi, baik dari seorang penyair atau beberapa . La adalah satu dari tokoh penyair angkatan '45, disamping chairil anwar dan rivai apin. Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Dibidang sastra ini disamping menulis puisi, ia juga menulis cerita . Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Perbandingan karangan antara angkatan '20, '30, 45, 66, 70,. Kumpulan puisi kerana manusia bukan kertas by ibnu din assingkiri . Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta kontemporer. Balai pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan. Contoh puisi balai pustaka angkatan 20 pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang . Kumpulan puisi angkatan 456066 kontemporer dan pujangga baru tugas. Selain itu, ada juga jenis sastra berbentuk puisi yang berupa syair dan pantun. Dibidang sastra ini disamping menulis puisi, ia juga menulis cerita . Kumpulan puisi angkatan 456066 kontemporer dan pujangga baru tugas. Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Kumpulan Puisi â€" Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia from Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Kumpulan gambar tentang kumpulan puisi angkatan 20, klik untuk melihat koleksi gambar. Contoh puisi balai pustaka angkatan 20 pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang . Kumpulan puisi kerana manusia bukan kertas by ibnu din assingkiri . Kumpulan puisi angkatan 456066 kontemporer dan pujangga baru tugas. Puisi angkatan balai pustaka 1920 ± 1940 ditulis oleh darwin royanto dan shinta rossaline 12 humanities 2 © 2010 ka. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan . Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Balai pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan. Puisi angkatan balai pustaka 1920 ± 1940 ditulis oleh darwin royanto dan shinta rossaline 12 humanities 2 © 2010 ka. Buku yang memuat kumpulan puisi, baik dari seorang penyair atau beberapa . Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Kumpulan sajak yang ditulis oleh rustam effendi pada tahun 1924 adalah . Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta kontemporer. Kumpulan puisi angkatan 456066 kontemporer dan pujangga baru tugas. Selain itu, ada juga jenis sastra berbentuk puisi yang berupa syair dan pantun. Dibidang sastra ini disamping menulis puisi, ia juga menulis cerita . Kumpulan gambar tentang kumpulan puisi angkatan 20, klik untuk melihat koleksi gambar. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Diajukan untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia. Kumpulan puisi kerana manusia bukan kertas by ibnu din assingkiri . Kumpulan Puisi Angkatan 20 - Puisi Selamat Pagi Yang Indah dan Romantis Buat Pacar - Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi.. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan . Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Pada angkatan 50 terdapat sastrawan dalam puisi yang membawa corak romantik. Kumpulan gambar tentang kumpulan puisi angkatan 20, klik untuk melihat koleksi gambar. La adalah satu dari tokoh penyair angkatan '45, disamping chairil anwar dan rivai apin.
Angkatan ’20-an atau Angkatan Balai Pustaka Disebut Angkatan Dua Puluhan karena novel yang pertama kali terbitadalah novel Azab dan Sengsara yang diterbitkan pada tahun 1921 oleh Merari siregar. Disebut pula sebagai Angkatan Balai Pustaka karna karya-karya tersebut banyak diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka Ciri-ciri karya sastra pada angkatan ’20-an Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dlll. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah, peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastra lama Puisinya berupa syair dan pantun Isi karya sastranya bersifat didaktis. Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20 Pada paruh pertama abad ke-20, Hindia Belanda mengalami perubahan politik yang cukup ekstrem, ditandai dengan pergeresan bentuk perjuangan kemerdekaan yang mulai meninggalkan bentuk-bentuk revolusi fisik. Perjuangan bangsa bergerak ke bentuk perjuangan intelektual. Perjuangan tersebut didukung dengan semakin banyaknya rakyat pribumi yang mengenyam pendidikan, bebas buta huruf, dan membuka mata terhadap pergaulan dunia. Perkembangan sastra pada dekade ini tampak mengalami kemajuan pesat, meninggalkan genre sastra lama yang didominasi pantun dan gurindam, cenderung istana sentris dan patriarkhi. Seiring dengan perkembangan tersebut, tak bisa dihindari bahwa ruang baru kesusastraan menyisakan lorong hitam-gelap tempat menjamurnya karya-karya tulis yang rendah nilai estetika. Karya-karya tersebut, misalnya, adalah tulisan-tulisan cabul, pornografi, dan tulisan yang dinilai memiliki misi politis. Angkatan 20 berawal dari sebuah lembaga kebudayaan milik pemerintah kolonial Belanda, bernama Volkslectuur, atau Balai Pustaka. Kelahirannya menjadi gairah baru bagi para sastrawan yang kemudian membentuk periode sastra tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia, dengan ciri yang khas, dan disebut Angkatan 20 atau Angkatan Balai Pustaka. Pada era ini, banyak prosa dalam bentuk roman, novel, cerita pendek dan drama, yang diterbitkan dan menggeser kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat. Karya-karya tersebut diterbitkan dalam bahasa Melayu-Tinggi, Jawa dan Sunda, serta sejumlah kecil dalam bahasa Bali, Batak, dan Madura. Sastrawan yang menonjol karya-karyanya dari angkatan ini adalah Nur Sutan Iskandar, sehingga mendapat julukan “Raja Angkatan Balai Pustaka.” Di samping itu, dominasi sastrawan yang berasal dari Minangkabau dan sebagian Sumatra memberi ciri yang unik pada karya sastra Angkatan 20. Tokoh dan Karya pada Angkatan 20 Merari Siregar Azab dan Sengsara 1920, Binasa Kerna Gadis Priangan 1931 Marah Roesli Siti Nurbaya 1922, La Hami 1924 Muhammad Yamin Tanah Air 1922, Indonesia, Tumpah Darahku 1928, Ken Arok dan Ken Dedes 1934 Tulis Sutan Sati Tak Disangka 1923, Tulis Sutan Sati 1928, Tak Tahu Membalas Guna 1932, Memutuskan Pertalian 1932 Nur Sutan Iskandar Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan 1923, Salah Pilih 1928, Karena Mertua 1932, Karena Mertua 1933, Katak Hendak Menjadi Lembu 1935, Cinta yang Membawa Maut 1926 Djamaluddin Adinegoro Darah muda 1927, Asmara jaya 1928, Abas Soetan Pamoentjak Pertemuan 1927 Abdul Muis Salah Asuhan 1928, pertemuan Jodoh 1933 Aman Datuk Madjoindo Menebus Dosa 1932, Si Cebol Rindukan Bulan 1934,Sampaikan Salkamku Kepadanya 1935 R O M A N Kehadiran dan keberadaan roman sebenarnya lebih tua daripada novel. Roman romance bersal dari jenis sastra epik dan romansa abad pertengahan. Jenis sastra ini banyak berkisah tentang hal-hal romantik, penuh dengan angan-angan biasanya bertemakan kepahlawanan dan percintaan. 1 Dalam karya ini isinya bercorak romantik sentimental Penggalan Roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli Setelah berhasil bertemu dengan ayahnya, Samsulbahripun menunggal dunia. namun, sebelum meninggal dia minta kepada orang tuanya agar dikuburkan di Gunung Padang dekat dengan kekasihnya Siti Nurbaya. Permintaan itu dikabulkan oleh ayahnya, dia dikuburkan di Gunung Padang paling dekat dengan keksihnya Siti Nurbaya. Dan di situlah kedua kekasih ini bertemu terakhir dan bersama untuk selama-lamanya. Jelas dalam kutipan roman Siti Nurbaya ini sangat bercorak romantik sentimental, yang melukiskan perjuangan cinta Samsulbahri kepada Siti Nurbaya berlebihan, yakni sampai meninggalpun ia meminta agar dikuburkan dekat dengan kekasihnya Siti Nurbaya. 2. Menggambarkan persoalan kawin paksa. Di tengah-tengah musibah tersebut, Datuk Maringgih menagih huk kepadanya. Jelas baginda Sulaiman tidak mampu membayarnya. Dengan alasan hutang tersi Datebut, Datuk Maringgih langsung menawarkan bagaimana kalau Siti Nurbaya, putri baginda Sulaiman dijadikan istri Datuk Maringgih. Kalau tawaran ininditerima maka hutangnya lunas. Dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya Siti Nurbaya diserahkan untuk menjadi istri. Jelas dalam kutipan roman Siti Nurbaya sangat menggambarkan kawin paksa, dimana Siti Nurbaya diserahkan dengan terpaksa dan berat hati untuk diperistri boleh Datuk Maringgih hanya demi kelunasan seluruh hutang ayahnya. Pada roman Siti Nurbaya tidak hanya melukiskan percintaan saja, juga mempersoalkan poligami, membangga-banggakan kebangsawanan, adat yang sudah tidak sesuai dengan zamannya, persamaan hak antara wanita dan pria dalam menentukan jodohnya, anggapan bahwa asal ada uang segala maksud tentu tercapai. Persoalan-persoalan itulah yang ada di masyarakat. PUISI Sebagian besar angkatan 20 menyukai bentuk puisi lama syair dan pantun, tetapi golongan muda sudah tidak menyukai lagi. Golongan muda lebih menginginkan puisi yang merupakan pancaran jiwanya sehingga mereka mulai menyindirkan nyanyian sukma dan jeritan jiwa melalui majalah Timbul, majalah PBI, majalah Jong Soematra. 1. Masih banyak berbentuk syair dan pantun. Contoh kutipan sajak puisi “ Bukan Beta Bijak Berperi” oleh Rustam Effendi BUKAN BETA BIJAK BERPERI Bukan beta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair, Bukan beta budak Negeri, musti menurut undangan mair, Sarat-saraf saya mungkiri, Untai rangkaian seloka lama, beta buang beta singkiri, Sebab laguku menurut sukma. Dilihat bentuknya seperti pantun, tetapi dilihat hubungan barisnya berupa syair. Ia meniadakan tradisi sampiran dalam pantun sehingga sajak itu disebut pantun modern.
kumpulan puisi angkatan 20